sebenarnya tipikal kita ini bukan makan yang tepung-tepungan, kita sebagai warga Indonesia kalau untuk tepung-tepungan sebenarnya harus kita hindari. sebagai contoh jika dibandingkan makanan yang yang bersifat tepung seperti bakwan, dan bahan makanan yang tidak mengandung tepung salah satu contoh umbi-umbian bedanya yaitu tepung mengandung bahan gluten sedangkan umbi-umbian termasuk produk non gluten, sehingga glutennya bukan dari bahan tepung akan tetapi dari umbi itu sendiri makanya orang tua penyakitnya tidak seperti kita sekarang, agi siang sore makan tepung, bukannya saa anti tepung tapi ketika masuk ke dalam badan kita efeknya luar biasa tutur Zaidul akbar dalam akun youtubenya
konsepnya ada dua, berbicara tentang pengobatan Rasulullah, kunyitkan di zaman Rasulullah tidak ada atau tidak disebutkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Nah Rasulullah di utus bukan menjadi dokter akan tetapi menjadi Rahmatan Lil Alaamiin sebagai contoh rahmat di setiap umat dan tidak semua Rasulullah jelaskan. Berarti apa-apa yang baik di ciptakan oleh Allah SWT di Negeri kita ini telah turun temurun dijadikan kesehatan islami itu sebenarnya, jadi pengertiannya sangat luas. Akana tetapi tidak melanggar ketentuan Allah SWT apa yng dijelaskan dalam Al-Quran, syariat, dan petunjuk Nabi kita Nabi Muhammad SAW
dr. Zaidul Akbar menjelaskan juga ketika beliau di undang oleh praktisi-praktisi banyak pasien-pasienya memanfaatkan rimpang-rimpangan dan manfaatnya masuk kedalam tubuh kita itu membuat penyakit dalam tubuh semakin membaik.
Nenek moyang kita sarapan kita makan-makan pagi-pagi itu seperti minum teh wedang jahe, kunyit dan masih banyak lagi dan cemilannya singkong rebus, ibu rebus, jagung rebus sehat-sehat kok mereka. sedangkan kita di zaman sekarang makan pagi-pagi minyak-minyakan dan gula pasir dan masih banyak lagi.
dr Zaidul Akbar juga pernah menjelaskan jika memberantas penyakit deregeneatif ini salah satu caranya kembali bersyariat sebagai contoh berpuasa. puasa senin kamin dalam sebulannya, puasa ayamul bidh 3 kali dalam sebulan, di tambah lagi berbekam setiap tanggal tanggal 17nya, kalau kita bebricara tentang Islam maka yang kita pikit itu, Mengapa Rasulullah mengajarkan atau apa hikmahnya atau apa rahasianya kita diperintahkan oleh Rasulullah berbekam tanggal 17 atau 19 atau 21 tiap bulan Islamnya hal-hal yang seperti inilah kita yang harus pikirkan.
0 Comments:
Posting Komentar